Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Utara
Rahman Budiawan, S.P.
Menanam cabai memang gampang-gampang sulit. Beberapa hama dan kondisi lingkungan bisa memengaruhi pertumbuhan tanaman dan juga buah cabe itu sendiri. Terutama di musim penghujan, di mana tanaman cabai bisa mengalami rontok bunga dan busuk akar karena terlalu banyak terkena air hujan. Untuk mengatasinya, berikut adalah tips menanam cabai saat musim hujan.
1. Pengaturan pH tanah
Jika kamu menanam cabai di halaman rumah, buat gundukan tanah lebih tinggi daripada biasanya di sekitar pohon cabai milikmu. Karena genangan air pada parit-parit di sekitar tanaman akan mengakibatkan tanah menjadi terlalu lembab dan becek. Pada kondisi seperti ini beberapa jenis penyakit berkembang lebih cepat, terutama penyakit tanaman yang disebabkan oleh jamur dan bakteri.
2. Pengaturan pH tanah
Tingkat keasaman atau pH tanah sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman cabai, pH yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman terhambat atau kerdil.
Adapun pH ideal untuk tanaman cabai adalah antara 5,5 hingga 6,5. Lakukan pengecekan pH tanah pada saat melakukan pengolahan lahan. Jika pH rendah, taburkan kapur dolomit atau kiserit secara merata dan biarkan tersiram hujan.
3. Kurangi Pemberian Pupuk Nitrogen
Pada musim hujan kandungan nitrogen bebas di udara sangatlah tinggi. Nitrogen sebenarnya sangat bagus untuk pertumbuhan daun dan pucuk batang tanaman, hanya saja kandungan nitrogen yang berlebihan dan belum diserap tanaman juga akan menyuburkan jamur patogen seperti antraknosa. Untuk itu, saat musim hujan sebaiknya pupuk nitrogen seperti ZA an UREA tidak dipakai. Gunakan pupuk NPK 15-15-15 sebagai pupuk dasar lalu ditambah dengan SP-36 dan KCL. Hal ini akan membuat perbandingan unsur Nitrogen menjadi lebih kecil.
4. Manfaatkan Jamur Baik
Jamur seperti Trichoderma, Gliocladium, Mikoriza, merupakan jamur antagonis bagi jamur dan bakteri patogen sehingga bisa dimanfaatkan untuk melindungi tanaman cabe anda dimusim penghujan dari serangan berbagai jamur dan bakteri patogen. Selain itu jamur Trichoderma dan Mikoriza juga membantu dalam proses pengkomposan zat organik seperti pupuk dasar sehingga lebih mudah diserap akar tanaman.
5. Atur Jarak Tanam
Jika kamu memiliki lebih dari satu pohon cabai atau menanam pohon cabai di sebelah tanaman lain, berilah jarak kira-kira 50 cm, atau bisa lebih, hingga 60-70 cm. Hal ini dilakukan agar cahaya matahari bisa merata hingga ke bagian bawah tanaman. Dengan demikian, jamur dan bakteri akan mati.
6. Tutup Tanah dengan Plastik Mulsa
Penggunaan plastik mulsa wajib dilakukan untuk menutup tumpukan tanah. Hal ini akan menghalangi air hujan untuk langsung meresap total ke bedengan sehingga air hujan akan jatuh dan mengalir ke saluran irigasi yang sudah disiapkan. Plastik mulsa juga akan mengurangi terlalu banyak air pada akar yang memicu jamur dan akar busuk.
7. Menanam Varietas Cabe Unggul
Penggunaan plastik mulsa wajib dilakukan untuk menutup tumpukan tanah. Hal ini akan menghalangi air hujan untuk langsung meresap total ke bedengan sehingga air hujan akan jatuh dan mengalir ke saluran irigasi yang sudah disiapkan. Plastik mulsa juga akan mengurangi terlalu banyak air pada akar yang memicu jamur dan akar busuk.
8. Penyemprotan Kalium dan Kalsium
Untuk menambah daya tahan tanaman terhadap serangan patogen di musim penghujan maka gunakan pupuk khusus kalium dan kalsium. Namun perlu diingat bahwa ini sifatnya hanya menyehatkan bukan berarti bisa benar-benar membuat tanaman bebas pathek. Jangan lupa untuk lebih memperhatikan tanaman cabai di musim penghujan, sehinggga jika ada penyakit atau hama yang menyerang, kamu bisa mengatasinya sebelum menjadi lebih parah.